ANALISIS TARIF JASA AKOMODASI DAN JASA TINDAKAN PADA RUANG ANGGREK DI RSUD NGUDI WALUYO WLINGI DENGAN METODE ABC

Jefri Sumarga

Abstract


Saat ini persaingan bisnis tidak hanya terjadi di bidang manufaktur tetapi juga di bidang pelayanan jasa, termasuk pelayanan jasa kesehatan. Berdasarkan data rumah sakit online dari kementerian kesehatan, pada tahun 2014 terdapat 863 rumah sakit publik pemerintah, 734 rumah sakit publik swasta non profit, 715 rumah sakit privat swasta, dan 66 rumah sakit privat BUMN. Data statistik ini menunjukkan bahwa saat ini penyedia  layanan kesehatan bukan hanya pemerintah seorang diri. Pihak swasta pun saat ini berperan aktif dalam penyediaan layanan kesehatan kepada masyarakat.  Lingkungan bisnis yang kompetitif menuntut rumah sakit memiliki manajemen yang tepat. Sebagaimana ungkapan  dari Noland D. Archibald,  “The method used to manage business process will be a major factor in determining the survival of corporation in the coming decade.”  Lingkungan bisnis layanan kesehatan saat ini menuntut para pelaku di dalamnya memiliki daya saing yang tinggi. Daya saing yang tinggi ini dapat diperoleh jika sebuah rumah sakit dapat mengoptimalkan penggunaan sumber dayanya dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat. Optimalisasi sumber daya ditunjukkan oleh seberapa efektif sumber daya organisasi dimanfaatkan untuk melaksanakan aktivitas yang bernilai tambah dalam menghasilkan output bagi pemenuhan kebutuhan pelanggan.  Agar suatu perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber dayanya, dibutuhkan informasi terkait biaya-biaya yang digunakan dalam proses bisnisnya. Informasi terkait biaya suatu perusahaan disediakan oleh akuntansi biaya. Seperti yang kita ketahui, terdapat akuntansi biaya tradisional dan akuntansi biaya. Salah satu bentuk akuntansi biaya adalah akuntansi biaya tradisional. Akuntansi biaya tradisional adalah akuntansi biaya yang dirancang berdasarkan kondisi perusahaan manufaktur dengan teknologi yang bersifat mekanik. Perusahaan non manufaktur, seperti perusahaan jasa dan perusahaan dagang serta organisasi nirlaba dan organisasi  sektor publik, tidak dapat memanfaatkan akuntansi biaya tradisional untuk mengendalikan biayanya (Mulyadi, 2005). Untuk itu, akuntansi biaya berbasis aktivitas atau yang saat ini dikenal dengan Activity Based Costing (ABC) diperkenalkan.  ABC adalah sistem  akuntansi biaya yang menggunakan aktivitas sebagai titik fokusnya. Semua biaya dihubungkan dengan aktivitas untuk kepentingan perhitungan biaya aktivitas. ABC dapat menyediakan informasi terkait biaya yang lebih akurat bagi pihak manajemen. Kenapa? Karena  berbeda dengan akuntansi biaya tradisional yang hanya menggunakan pemicu tingkat unit, ABC mengenal berbagai pemicu biaya berdasarkan tingkatan aktivitasnya. ABC mengenal biaya tingkat unit, batch, produk, dan fasilitas atau pabrik.  Menurut penulis ABC sangat cocok diterapkan di Rumah Sakit yang produknya berupa jasa. Rumah sakit dalam hal ini baik swasta maupun pemerintah. Rumah sakit milik pemerintah juga memerlukan informasi terkait biaya yang akurat agar pemerintah dapat dengan akurat memperhitungkan subsidi yang diberikan kepada rumah sakit. Selanjutnya pemerintah dapat menentukan tarif yang dapat dikenakan kepada masyarakat agar sesuai dengan daya beli masyarakat. Semakin akurat perhitungan biaya rumah sakit, semakin banyak juga 3  sumber daya yang dapat dihemat pemerintah oleh pemerintah dalam menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat.  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, penulis merumuskan dua masalah dalam penelitian ini, yaitu: (1) Berapa tarif Jasa Akomodasi dan Jasa Tindakan pada Ruang Anggrek di Rumah Sakit Umum Daerah Ngudi Waluyo Wlingi jika dihitung dengan menggunakan metode ABC dan (2) Bagaimana perbedaan tarif Jasa Akomodasi dan Jasa Tindakan yang berlaku pada Rumah Sakit Umum Daerah Ngudi Waluyo  Wlingi jika dibandingkan dengan tarif yang dihitung dengan menggunakan metode ABC?  Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: (1) Menambah pengetahuan penulis mengenai penggunaan metode ABC pada perusahaan jasa khususnya pada rumah sakit yang umumnya bersifat nirlaba; (2)  Menjadi bahan masukan bagi penelitian selanjutnya khususnya mengenai perhitungan tarif  layanan rumah sakit; dan (3) Menjadi pertimbangan bagi Rumah Sakit Ngudi Waluyo Wlingi untuk menggunakan metode ABC  agar dapat memperoleh informasi biaya yang lebih akurat.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.