ANALISIS KOMPARASI EFISIENSI FUNGSI INTERMEDIASI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA
Abstract
Industri perbankan di Indonesia menggunakan dual banking system, yaitu terselenggaranya dua sistem operasional perbankan (konvensional dan syariah), dimana keberadaan dua sistem perbankan tersebut berkembang secara pararel dan tidak memiliki hubungan keuangan satu sama lain. Secara umum dalam bank konvensional maupun bank syariah memiliki persamaan dalam sistem perbankan yang digunakan serta jenis produk jasa yang ditawarkan kepada masyarakat. Fungsi utama bank sebagai lembaga intermediasi atau penghimpun dan penyalur dana masyarakat, bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat. Sebagai lembaga intermediasi, bank memiliki kedudukan yang strategis, yaitu sebagai penunjang kelancaran sistem pembayaran, pelaksanaan kebijakan moneter serta pencapaian stabilitas sistem keuangan, sehingga dibutuhkan perbankan yang sehat, transparan serta dapat dipertaggung-jawabkan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi dari fungsi intermediasi yang dimiliki oleh bank umum. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai efisiensi fungsi intermediasi Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah, serta melihat apakah nilai efisiensi Bank Umum Konvensional lebih baik dibandingkan dengan Bank Umum Syariah pada periode 2010-
2014. Penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) untuk mengetahui nilai efisiensi pada masing-masing bank umum. Penelitian ini juga menggunakan uji beda independent
sampel test untuk melihat perbedaan nilai efisiensi Bank Umum Konvensional dan Bank Umum
Syariah Di Indonesia. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu variabel Input (Modal, DPK, Biaya Operasional) dan variabel Output (Kredit/Pembiayaan, Pendapatan Operasional).
Hasil dari perhitungan efisiensi fungsi intermediasi secara keseluruhan dengan menggunakan DEA, menunjukkan bahwa nilai efisiensi BUK tidak jauh berbeda dengan nilai efisiensi BUS. Hal ini menggambarkan bahwa baik BUK maupun BUS dapat menjalankan perannya secara maksimal sebagai lembaga intermediasi. Jika dilihat berdasarkan uji beda (independent sample test), nilai efisiensi bank umum konvensional lebih baik jika dibandingkan dengan bank umum syariah. Hal ini sejalan dengan nilai rata-rata efisiensi relatif bank umum konvensional (86%) yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank umum syariah (80%).
Kata kunci: Efisiensi Perbankan, Fungsi Intermediasi Perbankan, Bank Umum Di Indonesia, Bank Umum Syariah, Bank Umum Konvensional, Data Envelopment Analysis (DEA)
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.