Alokasi Waktu Kerja Rumah Tangga Buruh Tani Perkebunan Tebu dan Variabel Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi (Studi pada Desa Sukosari, Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang)

Riska Dwi Wulandari

Abstract


Pengelolaan perkebunan tebu yang tidak membutuhkan perawatan khusus mengakibatkan
macam pekerjaan yang dapat dilakukan dalam pengelolaan tersebut menjadi terbatas. Sehingga
waktu yang dapat dialokasikan untuk bekerja pada sub sektor perkebunan tebu tersebut juga akan
sedikit. Sempitnya lahan pekerjaan di Desa Sukosari menyebabkan rata-rata penduduknya bekerja
sebagai buruh tani di perkebunan tebu karena terdapat potensi dari sub sektor perkebunan tebu di
Desa Sukosari . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi yang
memiliki hubungan dengan alokasi waktu kerja dan mengetahui pengaruhnya terhadap alokasi
waktu kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah oenelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara dan kuisioner. sampel yang digunakan sebanyak 60 responden.
Analisis data yang digunakan adalah analisis faktor, analisis regresi linear berganda, dan
analisis tabulasi silang dengan bantuan program SPSS 23.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi yang memiliki hubungan dengan
alokasi waktu kerja adalah umur, jumlah tanggungan keluarga, tingkat upah, jarak rumah ke
tempat kerja, kepemilikan aset transportasi, pendidikan, pengalaman kerja, status perkawinan,
status pekerjaan utama dan proporsi anggota rumah tangga. Sementara itu, yang mmiliki
pengaruh nyata terhadap alokasi waktu kerja adalah tingkat upah. Hal ini dikarenakan terlalu
rendahnya upah yang diterima buruh tani sehingga ketika peningkatan upah itu terjadi akan
segera merangsang peningkatan alokasi waktu kerja buruh tani.

Kata kunci: faktor sosial ekonomi, tingkat upah, alokasi waktu kerja.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.