Analisis Preferensi Nasabah Terhadap Pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Antara Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional (Studi Kasus di Kota Malang)

Yesi Oktavianingrum

Abstract


Rumah merupakan kebutuhan primer bagi kebutuhan manusia setelah kebutuhan sandang dan pangan. Maka dari itu, tidak heran jika memiliki rumah merupakan impian bagi semua orang. Akan tetapi, kebutuhan akan rumah ini seringkali terbentur pada minimnya dana yang dimiliki oleh konsumen yang mendambakan untuk memiliki rumah sendiri. Sehingga pengembangan KPR dilirik sebagai salah satu alternatif utama dengan tujuan untuk dapat memiliki rumah sendiri. KPR saat ini sudah menjadi produk ungggulan di berbagai perbankan, baik itu pada bank konvensional maupun pada bank syariah. Jika KPR pada bank konvensional berlandaskan pada tingkat suku bunga yang berlaku, maka KPR pada bank syariah tidak berlandaskan pada tingkat suku bunga, melainkan pada akad yang digunakan. Permintaan KPR diperkirakan akan selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. KPR saat ini memang tengah menjadi primadona. Hal ini dikarenakan jumlah peminat atau permintaan KPR yang cukup besar. Hal ini bisa dilihat pada persentase rumah tangga yang membeli rumah melalui KPR mengalami peningkatan selama periode tahun 2007 dan 2013 yang ditampilkan Badan Pusat Statistik. Rumah tangga yang memiliki rumah dengan angsuran KPR pada tahun 2007 sebesar 18,28 persen, naik menjadi 31,73 persen padsa tahun 2013. Dan hal ini tentu saja akan memberikan peluang tersendiri bagi pihak perbankan dalam mengembangakan produknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi preferensi nasabah terhadap pembiayaan KPR antara bank umum syariah dan bank umum konvensional di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif analisis yang menggunakan model logistik binary. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner. Variabel dependen  dalam penelitian ini adalah preferensi nasabah pembiayaan KPR, sedangkan  variabel  independennya adalah tingkat harga, prosedur, pelayanan, dan lingkungan.  Data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  data primer yang menggunakan kuesioner. Hasil analisis menyatakan faktor tingkat harga (X1) mempunyai nilai 0,13, faktor prosedur (X2) dengan nilai 0,03, dan faktor pelayanan (X3) dengan nilai 0,07. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat keyakinan 95 % variabel X1, X2, dan X3 berpengaruh signifikan terhadap preferensi nasabah pembiayaan KPR pada bank konvensional dan syariah. Sedangkan faktor lingkungan (X4) dengan nilai 0,462 lebih dari nilai signifikansi α = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat keyakinan 95 % variabel X4 tidak berpengaruh signifikan terhadap preferensi nasabah KPR pada bank konvensional dan syariah.

Kata Kunci: Preferensi, KPR, Bank Syariah, Bank Konvensional.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.