ANALISIS SISTEM JUAL BELI IJON PADA KOMODITAS PADI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi di Wilayah Pertanian Padi di Desa Tempuran Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi)

Abstract

Padi termasuk subsektor tanaman pangan yang paling banyak dikembangkan produksinya dalam pertanian di Indonesia. Kontribusi padi terhadap pertanian sempit pada tahun 2014 sebesar 22,86%. Dalam produksinya, Jawa Timur merupakan salah satu lumbung padi Indonesia dengan beberapa Kabupaten potensial. Salah satunya adalah Kabupaten Ngawi. Namun  dalam operasionalnya, permasalahan permodalan dan penjualan hasil panen masih sering dihadapi petan di Kabupaten Ngawi. Mekanisme penjualan hasil panen yang masih dilakukan oleh petani disalah satu Desa di Kabupaten Ngawi yaitu Desa Tempuran adalah mekanisme Ijon. Berdasarkan syariat perdagangan dalam Islam, Ijon merupakan praktek jual beli yang dilarang karena beberapa resiko atas ketidakjelasan. Dimana  jual beli ini dijaminkan pada kredit yang diberikan kepada petani yang pembayarannya dilakukan dengan hasil panen berdasarkan harga jual yang rendah. Hal ini tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Desa Tempuran yang mayoritas muslim. penelitian ini fokus pada mekanisme Ijon, faktor yang mempengaruhi keterlibatan petani, serta dampak yang  dirasakan petani dalam pandangan Ekonomi Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan pihak-pihak terkait, observasi lapang, serta beberapa dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun Ijon menguntungkan petani, namun banyak resiko yang dihadapi karena adanya unsur ketidakjelasan didalamnya. Oleh karena itu, Ekonomi Islam melarang adanya jual beli dengan Ijon. Begitu pula dalam pandangan fikih jual beli, transaksi ijon merupakan bentuk tradisi yang rusak (‘Urf Fasid) sehingga para ulama menghukumi transaksi tersebut sebagai jual beli yang tidak sah meskipun memenuhi rukun dan prinsip kerelaan antar pelakunya.

Kata kunci: Pertanian, Padi, Ijon, Ekonomi Islam