ANALISIS USAHATANI SAYURAN ORGANIK KOTA BATU (STUDI PADA KELOMPOK TANI ”ANJASMORO ORGANIK” DESA SUMBERBRANTAS, KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU)
Abstract
Kota Batu memiliki visi pada tahun 2012-2017 yaitu sentra pertanian organik berbasis kepariwisataan internasional. Namun pada penerapannya terdapat beberapa masalah yang dihadapi, yaitu petani yang masih belum berminat untuk beralih dari pertanian konvensional ke pertanian organik, yang disebabkan karena petani mengkhawatirkan penerimaan yang diterima apabila menggunakan sistem pertanian organik tidak akan sebanding dengan biaya yang dikeluarkan, yang dikhawatirkan pula akan lebih besar dibandingkan penerimaannya. Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dengan penghitungan R/C Ratio menggunakan data primer yang diperoleh dari 20 petani anggota Kelompok Tani Anjasmoro Organik, Desa Sumberbrantas. Penelitian ini menemukan sayuran organik yang paling efisien dilihat dari perbandingan penerimaan dan biayanya adalah sayuran brokoli. Sayuran yang paling rendah efisiensinya adalah kentang. Sedangkan dilihat pada masa tanamnya, sayuran yang paling adalah sawi putih pada masa tanam 1 (November 2015-Februari 2016), lobak pada masa tanam 2 (Maret 2016-Juni 2016), dan Bit pada masa tanam 3 (Juli 2016-November 2016).
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.