ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADA TENAGA KERJA (Studi Kasus CV. Mukkadimah Agro Medica Desa Sawahan Kecamatan Turen Kabupaten Malang)

Syaiful Rizal Ramadhan, Su silo

Abstract


Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada. Dalam industri modern saat ini (yang berada dalam persaingan global yang amat kompetitif), aktivitas bukan hanya sekedar dipandang sebagai kegiatan mentransformasikan input menjadi output, tetapi dipandang sebagai penciptaan nilai tambah, dimana setiap aktivitas dalam proses produksi harus memberikan nilai tambah. Pemahaman terhadap nilai tambah ini penting agar setiap aktivitas produksi dapat menghindari pemborosan.   Menurut Gaspersz (1997:167), pemahaman terhadap konsep nilai tambah dan pemborosan adalah sangat penting dalam proses produksi, agar efisiensi yang merupakan tujuan utama dari setiap aktivitas berproduksi dapat tercapai dan dipahami secara rasional oleh pihak manajemen perusahaan. Dengan demikian, produksi dapat dikatakan sebagai suatu aktivitas dalam perusahaan industri berupa penciptaan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dari input menjadi output secara efektif dan efisien. Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Jam kerja adalah waktu yang diberikan suatu perusahaan untuk tenaga kerja  yang dipekerjakan agar berproduksi. Jam kerja yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan agar dapat berproduksi dengan maksimal namun tidak mengabaikan kemampuan dari tenaga kerja. Di perusahaan ini jam kerja yang diberlakukan adalah selama 8  jam per hari. Namun untuk memenuhi target produksi per hari perusahan ini juga menerapkan jam lembur untuk tenaga kerja yang berkenan melakukan lembur. Tentu tenaga kerja yang melakukan lembur ini akan mendapattambahan upah yang sesuai dengan tambahan waktu lembur yang dilakukan. Upah adalah harga untuk balas jasa yang diberikan seseorang kepada orang lain. Pemberian upah kepada tenaga kerja dalam suatu kegiatan produksi pada dasarnya merupakan imbalan/balas jasa dari para produsen kepada tenaga kerja atas  prestasinya yang telah disumbangkan dalam kegiatan produksi. Dari pengertian ini menunjukan bahwa keberadaan upah di dalam suatu organisasi tidak dapat diabaikan begitu saja dan menjadi hal yang sangat penting. Karena menjadi faktor yang terkait untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Jika perusahaan memberikan upah yang tidak sesuai dengan kinerja dari karyawannya maka hal ini tidak dapat dipertanggung jawabkan, baik secara kemanusiaan maupun kelangsungan perusahaan. Usia  dari tenaga kerja adalah usia produktif bagi setiap individu. Usia produktif  dimana setiap individu sudah mampu memberikan jasa bagi individu lain. Usia bagi tenaga kerja di perusahaan ini berada diantara 20 hingga 40 tahun. Usia ini dianggap sangat produktif bagi tenaga kerja.  Penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat variabel upah, jam kerja, dan usia, berpengaruh terhadap produksi pada tenaga kerja pada CV. Mukaddimah Argo Medica Desa Sawahan Kecamatan Turen Kabupaten Malang dan  variabel apakah yang paling dominan pengaruhnya terhadap produksi pada  tenaga kerja pada CV. Mukkadimah Agro Medica Desa Sawahan Kabupaten Malang.

Kata Kunci: Produksi, Tenaga Kerja, Upah, Jam Kerja, Usia,  Regresi linier

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.