ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS (Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang Terdaftar di BEI)
Abstract
Bank sebagai lembaga intermediasi memainkan peran yang sangat penting dalam menggerakkan perekonomian suatu negara. Dalam menjalankan perannya bank wajib dikelola dengan hati – hati dan perlunya pengawasan khusus dari pemerintah. Bank Indonesia sebagai otoritas telah mengeluarkan peraturan mengenai penilaian tingkat kesehatan perbankan melalui peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 yang berisi tentang panduan dalam menilai tingkat kesehatan bank. Peraturan perbankan yang baru dalam menilai tingkat kesehatan bank digunakan analisis CAMELS (Capital, Asset Quality, Management, Earning, Liquidity and Sensitivity to Market Risk).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan tingkat kesehatan pada Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa dengan penilaian apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat, cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat. Penelitian ini menggunakan metode CAMELS dengan rasio keuangan CAR, NPL, BOPO, ROA, ROE, NIM, LDR, dan RGR. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data Laporan Keuangan Publikasi Tahunan Bank Umum periode 2010 – 2012.
Populasi dalam penelitian ini adalah bank umum konvensional di Indonesia. Dengan melewati tahap purposive sampling terdapat 12 sampel Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa yang terdaftar di BEI periode tahun 2010-2012. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif guna menjelaskan penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode CAMELS berdasarkan peringkat komposit setiap faktor.
Hasil penelitian ini menunjukkan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat, cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat selama periode penelitian. Berdasarkan hasil perhitungan CAR bank yang diteliti berada dalam kondisi sehat dan diatas standar yang diberikan Bank Indonesia. Pada penilaian kualitas aset yang dimiliki sebagian besar bank berada dalam kondisi sehat meskipun terdapat dua bank yang pernah mengalami kondisi cukup sehat atau berada pada peringkat 3. Hasil perhitungan BOPO menunjukkan bank umum berada dalam kondisi sehat selama periode penelitian. Pengukuran rentabilitas dinilai dengan 3 rasio dimana ROA, ROE dan NIM sebagian besar menunjukkan berada dalam kondisi sehat. Faktor likuiditas berdasarkan perhitungan LDR menunjukkan masih ada dua bank yang berada dalam kondisi kurang sehat. Sensitivitas pada resiko pasar diperoleh dari perhitungan RGR dimana sebagian besar bank masih berada dalam kondisi sehat.
Kata kunci: CAR, NPL, BOPO, ROA, ROE, NIM, LDR, RGR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan tingkat kesehatan pada Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa dengan penilaian apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat, cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat. Penelitian ini menggunakan metode CAMELS dengan rasio keuangan CAR, NPL, BOPO, ROA, ROE, NIM, LDR, dan RGR. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data Laporan Keuangan Publikasi Tahunan Bank Umum periode 2010 – 2012.
Populasi dalam penelitian ini adalah bank umum konvensional di Indonesia. Dengan melewati tahap purposive sampling terdapat 12 sampel Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa yang terdaftar di BEI periode tahun 2010-2012. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif guna menjelaskan penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode CAMELS berdasarkan peringkat komposit setiap faktor.
Hasil penelitian ini menunjukkan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat, cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat selama periode penelitian. Berdasarkan hasil perhitungan CAR bank yang diteliti berada dalam kondisi sehat dan diatas standar yang diberikan Bank Indonesia. Pada penilaian kualitas aset yang dimiliki sebagian besar bank berada dalam kondisi sehat meskipun terdapat dua bank yang pernah mengalami kondisi cukup sehat atau berada pada peringkat 3. Hasil perhitungan BOPO menunjukkan bank umum berada dalam kondisi sehat selama periode penelitian. Pengukuran rentabilitas dinilai dengan 3 rasio dimana ROA, ROE dan NIM sebagian besar menunjukkan berada dalam kondisi sehat. Faktor likuiditas berdasarkan perhitungan LDR menunjukkan masih ada dua bank yang berada dalam kondisi kurang sehat. Sensitivitas pada resiko pasar diperoleh dari perhitungan RGR dimana sebagian besar bank masih berada dalam kondisi sehat.
Kata kunci: CAR, NPL, BOPO, ROA, ROE, NIM, LDR, RGR
Full Text:
UntitledRefbacks
- There are currently no refbacks.