Analisis Kesenjangan Pendapatan Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur di Era Desentralisasi Fiskal

Ulfie Efriza

Abstract


Salah satu problematika yang terdapat dalam proses pertumbuhan dan pembangunan daerah adalah adanya ketidakmerataan distribusi pendapatan, yang kemudian dapat mengakibatkan terjadinya kesenjangan pendapatan. Kesenjangan pendapatan itu sendiri dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu tingkat buta huruf, inflasi, pertumbuhan ekonomi, pengangguran, serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dengan menggunakan data yang terdiri dari 29 Kabupaten dan 9 Kota yang ada di Jawa Timur dalam kurun waktu 10 tahun yaitu 2001-2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya kesenjangan pendapatan antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur di era desentralisasi fiskal serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan pendapatan antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur di era desentralisasi fiskal.

Teknik analisis data menggunakan analisis indeks Williamson dan indeks Entropi Theil yang dilanjutkan dengan analisis regresi linear berganda dengan uji klasik. Uji hipotesis menggunakan pengujian secara parsial (uji t), simultan (uji F), dan uji koefisien determinasi (R2). Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesenjangan pendapatan antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur begitu tinggi, dimana dengan menggunakan indeks Williamson dan entropi theil menunjukkan angka di atas 1, dimana angka tersebut melebihi nilai maksimum. Selain itu, ditemukan bahwa tingkat buta huruf berpengaruh signifikan terhadap kesenjangan pendapatan di Jawa Timur dengan nilai thitung (10,104) > ttabel (2,037) dan p-value (0,000) < a (0,05). Inflasi berpengaruh signifikan terhadap kesenjangan pendapatan Jawa Timur dengan nilai thitung (3.241) > ttabel (2,037) dan p-value (0,002) < a (0,05) . Pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan negatif terhadap kesenjangan pendapatan dengan nilai thitung (-3.260) > ttabel (2,037) dan p-value (0,002) < a (0,05). Tingkat pengangguran berpengaruh signifikan terhadap kesenjangan pendapatan dengan nilai thitung (6.445) > ttabel (2,037) dan p-value (0,002) < a (0,05) . IPM berpengaruh signifikan negatif terhadap kesenjangan pendapatan dengan nilai thitung (-3.879) > ttabel (2,037) dan p-value (0,003) < a (0,05). Dengan demikian semua hipotesis diterima. Hasil pengujian secara simultan diperoleh nilai Fhitung (106.929) > Ftabel (2,51) dan nilai p-value = 0,000 < a (0,05).). Hal ini berarti tingkat buta huruf, inflasi, pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, dan IPM berpengaruh signifikan terhadap kesenjangan pendapatan antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur di era desentralisasi fiskal.

Kata kunci: Kesenjangan Pendapatan, Indeks Williamson, Entropi Theil, Tingkat Buta Huruf, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, IPM


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.