Pengaruh Perkembangan Cashless Transaction Terhadap Kebutuhan Uang Tunai (Kartal) Masyarakat (Studi Kasus Indonesia Periode 2010 – 2014)
Abstract
Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi informasi dan ilmu pengetahuan yang semakin pesat telah memberikan peranan ke segala sektor, salah satunya sektor keuangan dan perbankan yang telah menghadirkan alat pembayaran non tunai (cashless). Jika dikaitkan dengan teori permintaan uang tentang opportunity cost of holding money, biaya yang hilang saat memegang uang tunai daripada non tunai adalah hilangnya keuntungan berupa diskon belanja, bunga, dan manfaat dari pembayaran non tunai. Sebagai pelaku ekonomi dalam mengalokasikan bentuk kekayaan (uang) akan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian. Adanya keuntungan dengan memegang uang dalam bentuk non tunai akan membuat pelaku ekonomi memegang uang dalam bentuk non tunai dan mengubah perilaku masyarakat dalam hal bertransaksi. Hal tersebut akan mengurangi kebutuhan uang tunai yang pada akhirnya akan mengurangi jumlah uang tunai yang diedarkan Bank Indonesia. Dengan menggunakan metode analisis Error Correction Model akan melihat dampak dari hadirnya instrumen-instrumen cashless diantaranya kartu debet/ATM, kartu kredit, dan emoney terhadap kebutuhan uang tunai masyarakat di Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang. Hasil penelitian menunjukan cashless transaction belum bisa mengurangi jumlah kebutuhan uang tunai masyarakat di Indonesia sehingga belum bisa menurunkan jumlah uang tunai yang diedarkan oleh Bank Indonesia.
Kata kunci : cashless, opportunity cost of holding money, kartu debet/ATM, kartu kredit, emoney, kebutuhan uang tunai masyarakat.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.