ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN RGEC DI NEGARA ASEAN (Studi Pada Bank Umum Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Singapura Tahun 2010-2014)

Dwi Ayu Wulandari

Abstract


Bank Indonesia menginginkan bank mampu mengidentifikasi permasalahan secara lebih dini, melakukan tindak lanjut perbaikan yang sesuai dan lebih cepat, serta menerapkan good corporate governance dan manajemen risiko yang lebih baik, sehingga bank lebih tahan dalam menghadapi krisis. Selaku bank sentral, Bank Indonesia menetapkan penilaian kesehatan masing-masing bank dengan pendekatan RGEC. Dimana masing-masing indikator tersebut terdiri dari Risk profile, Good corporate governance, Earning, dan Capital. Indikator Risk Profile menggunakan rasio NPL yang mewakili risiko kredit, PDN mewakili risiko pasar, dan LDR yang mewakili risiko likuiditas. Indikator GCG menilai tata kelola perusahaan yang baik pada sektor perbankan. Dalam indikator Earnings atau pendapatan menggunakan rasio ROA dan NIM, sedangkan indikator Capital atau modal dengan rasio CAR.

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2010-2014 untuk mengetahui nilai kinerja keuangan perbankan di Indoneisa dan membandingkannya pada negara Malaysia, Thailand, dan Singapura. Model statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan uji parametrik one-way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh indikator keuangan perbankan Indonesia adalah signifikan berbeda dengan kinerja keuangan perbankan ketiga negara ASEAN, kecuali rasio NPL dan CAR. Rata-rata rasio keuangan perbankan Indonesia lebih baik dibandingkan dengan rata-rata tiga negara ASEAN lainnya pada rasio ROA dan NIM, sedangkan rasio NPL, PDN, LDR, GCG dan CAR menunjukkan lebih baik rata-rata negara ASEAN lainnya.


Kata kunci : Kinerja Keuangan Perbankan, ASEAN, RGEC, NPL, PDN, LDR, GCG, ROA, NIM, CAR

 


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.