PERAN LEMBAGA YATIM MANDIRI CABANG MOJOKERTO DALAM MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI MODEL ISLAMIC SOCIAL ENTREPRENEURSHIP

Dias Ika Yulianti

Abstract


Dalam Islam, orang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya disebut fakir dan miskin. Fakir diartikan sebagai orang yang tidak memiliki harta yang mencukupi kehidupannya dan tidak memiliki mata pencahariaan. Sedangkan miskin diartikan sebagai orang yang memiliki harta dan mata pencaharian tetapi tidak mencukupi.  Masalah kemiskinan menjadi masalah yang tidak bisa dianggap remeh dalam penyelesaiannya. Karena kemiskinan dapat menimbulkan berbagai kesejangan diantara masyarakat. Sehingga perlu adanya peran pemerintah maupun masyarakat untuk dapat mengentaskan kemiskinan. Saat ini Istilah Social Entrepreneuship semakin diperbincangkan, hal ini dikarenakan social entrepreneurship memiliki tujuan sosial di dalamnya. Dalam Islam model kewirausahan sosial (Islamic Social Entrepreneurship) tercermin dari adanya pengelolaan zakat, infaq, shadaqah dan wakaf yang dikelola secara produktif serta adanya unit usaha yang digunakan sebagai salah satu sumber pendanaannya. Peran tersebut biasanya dilakukan oleh lembaga nirlaba (Lembaga Amil Zakat) yang bertugas mengelola dana ZISWAH untuk disalurkan kepada fakir miskin.

Pada hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa peran Lembaga yatim mandiri dalam mengentaskan kemiskinan melalui model Islamic Social Entrepreneurship tercermin dari pengelolaan ZISWAF dan unit usaha mitra yatim mandiri yang keuntungannya akan kembali disalurkan untuk biaya operasional maupun mendanai misi sosial Lembaga yatim mandiri. Lembaga yatim mandiri juga memiliki beberapa program utama seperti program pendidikan, dakwah, ekonomi, dan sosial.

Kata Kunci : Kemiskinan, Islamic Social entrepreneurship, ZISWAF, Kesejahteraan.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.