PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI, UPAH MINIMUM DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KABUPATEN/KOTA JAWA BARAT TAHUN 2008–2014

Mochamad Rochim

Abstract


Masalah pengangguran di Jawa Barat menjadi pekerjaan rumah yang sulit untuk diselesaikan. Mengingat pertumbuhan jumlah penduduk yang terus bertambah setiap tahun, maka jumlah angkatan kerja atau pencari kerja juga akan bertambah, namun tidak diikuti dengan penyediaan lapangan kerja yang cukup untuk menampung para pencari kerja. Sementara pertumbuhan ekonominya bisa dikatakan baik, namun tingkat penganggurannya tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi, upah minimum dan jumlah penduduk terhadap tingkat pengangguran terbuka di kabupaten/kota Jawa Barat tahun 2008–2014. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, serta pengumpulan datanya dilakukan dengan teknik studi kepustakaan. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel, pengujian statistik penelitian ini menggunakan uji t, uji f dan koefisien determinasi, Dengan pengujian asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi (nilai koefisien 0,049737) dan inflasi (nilai koefisien 0,011655) mempunyai pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka di kabupaten/kota Jawa Barat. Sementara upah minimum (nilai koefisien -0,305484) dan jumlah penduduk (nilai koefisien -0,580482) mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka di kabupaten/kota Jawa Barat.

Kata kunci: pengangguran, pertumbuhan ekonomi, inflasi, upah minimum, jumlah penduduk.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.