Analisis Terhadap Berkurangnya Tenaga Kerja pada Sektor Pertanian di Pedesaan di Indonesia
Abstract
Pembangunan pertanian telah memberikan sumbangan besar dalam pembangunan nasional, baik sumbangan langsung dalam pembentukan PDB, penyerapan tenaga kerja, penyediaan sumber pangan dan bahan baku industri, pemicu pertumbuhan ekonomi di pedesaan, perolehan devisa, maupun sumbangan tidak langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan hubungan sinergis dengan sektor lain. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana Upah Minimum Regional, Tingkat Pendidikan, Jumlah Tanggungan, Status Perkawinan, Jenis Kelamin, Usia dapat mempengaruhi keputusan individu untuk bekerja pada sektor non-pertanian atau sektor pertanian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif dengan data sekunder yang dipublikasikan oleh Survey Angkatan Kerja Nasional pada tahun 2016. Analisis yang digunakan adalah analisis metode logit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upah minimum, tingkat pendidikan, dan jumlah tanggungan berpengaruh signifikan dan negatif terhadap keputusan individu untuk bekerja pada sektor non pertanian. Status perkawinan, jenis kelamin, usia berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan individu untuk bekerja pada sektor pertanian. Faktor yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap keputusan individu untuk tidak bekerja pada sektor pertanian adalah upah minimum regional.
Kata kunci: Tenaga Kerja Sektor Pertanian, Mobilitas Tenaga Kerja, Teori Keputusan, Metode Logit .
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.