ANALISIS DAYA SAING EKONOMI PROVINSI PAPUA TAHUN 2011-2018 (STUDI KASUS KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI PAPUA)
Abstract
Pembangunan ekonomi merupakan transformasi perubahan struktur ekonomi masyarakat secara multidimensional guna mensejahterakan masyarakat. Dengan pembangunan daerah yang berfokus pada sektor unggulan dengan potensi yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran sektor dan potensi sektor ekonomi yang memiliki daya saing dan keunggulan kompetitif di Provinsi Papua berdasarkan kabupaten/kotanya menggunakan perbandingan PDRB ADHK 2010. Dengan alat analisis Location Quotient (LQ), Shift Share dan Tipologi Klassen. Sektor yang dapat menjadi daya saing daerah yaitu sektor yang tergolong basis, memiliki nilai shift share nol atau positif serta terdapat pada kuadran I.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Jayawijaya; Puncak Jaya; Mimika; dan Boven Digoel tidak memiliki sektor ekonomi. Kabupaten Kepulauan Yapen; Biak Numfor; Painai; Pegunungan Bintang dan Tolikara memiliki satu sektor ekonomi. Kabupaten Asmat; Puncak dan Dogiyai memiliki dua sektor ekonomi. Kabupaten Supiori memiliki tiga sektor ekonomi. Kabupaten Mappi; Yahukimo; Intan Jaya dan Deiyai memiliki empat sektor ekonomi. Kabupaten Keerom; Meamberamo Tengah dan Yalimo memiliki lima sektor ekonomi. Kabupaten Sarmi dan Waropen memiliki enam sektor ekonomi. Kabupaten Nabire; Meamberamo Raya dan Nduga memiliki tujuh sektor ekonomi. Kabupaten Merauke dan Lanny Jaya memiliki delapan sektor ekonomi. Kota Jayapura memiliki sepuluh sektor ekonomi dan Kabupaten Jayapura memiliki empat belas sektor ekonomi.
Kata kunci: Sektor Unggulan, Daya Saing, PDRB, LQ, Shift Share dan Tipologi Klassen
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.