ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN SYARIAH di INDONESIA, MALAYSIA, dan BRUNEI DARUSSALAM MENGGUNAKAN PEDEKATAN METODE RGEC (Tahun 2016 – 2020)

Giovano Rahmany B

Abstract


Krisis ekonomi yang telah terjadi di Indonesia ternyata berdampak pada perbankan, sehingga saat terjadinya krisis banyak masyarakat yang mengambil uang mereka simpan di bank karena khawatir uang yang telah mereka simpan di bank hilang akibat krisis ekonomi yang terjadi di tahun 90an. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat Kesehatan suatu bank setelah terjadinya krisis perlu untuk selalu dijaga karena tingkat Kesehatan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat khususnya perbankan syariah setelah terjadi krisis. Di Indonesia mulai mengembangkan perbankan syariahnya tahun 90an yakni bank syariah pertama berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia. Indonesia saat ini tetap terus mengembangkan bank syariahnya dengan melakukan penggabungan bank syariah (BNIS, BSM, dan BRIS) menjadi Bank Syariah Indonesia pada tahun 2020. Pengabungan perbankan syariah ini merupakan suatu bentuk keseriusan pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas perbankan syariahnya agar dapat bersaing baik di asia maupun internasional, Berdasarkan laporan IFSB 2018 dan GIFR 2019 negara yang perbankan syariahnya berhasil masuk pada laporan tersebut khususnya di Asia tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam, sehingga hal ini menunjukkan persaingan kualitas perbankan syariah antar negara khususnya asia tenggara semakin besar, oleh karena itu hal ini mendorong Indonesia untuk selalu meningkatkan kuliatas perbankan syariahnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk melihat dari sisi mana dengan menggunakan metode pendekatan RGEC menunjukkan rasio yang dapat membuat masing – masing perbankan syariah tersebut unggul. Hasilnya menunjukkan bahwa secara umum rasio NPF perbankan syariah di Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam tidak memiliki perbedaan yang signifikan, sedangkan pada rasio FDR, ROA, dan CAR memiliki perbedaan yang signifikan. Akan tetapi perbedaan tersebut akan terlihat dengan jelas apabila kita menggunakan semua hasil indikator penilaian tingkat Kesehatan bank syariah dengan menggabungkan hasil indikator antara perbankan syariah di Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam, sehingga kita dapat mengetahui rasio yang membuat masing – masing perbankan syariah pada ketiga negara tersebut yang unggul.

 

Kata kunci: Krisis, Tingkat Kesehatan Bank, RGEC, Bank Syariah, Asia Tenggara, IFSB 2018, GIFR 2019.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.