PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PRAKTIK-PRAKTIK KECURANGAN AKADEMIK (ACADEMIC FRAUD)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana persepsi mahasiswa terhadap praktik-
praktik kecurangan akademik (academic fraud)
dan mengetahui apakah terdapat perbedaan
persepsi terhadap praktik-praktik kecurangan
akademik antara mahasiswa akuntansi ditinjau dari
jenjang pendidikan mahasiswa S1 dan S2.
Penelitian ini dilakukan di Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya, Malang. Jenis penelitian ini termasuk
dalam penelitian deskriptif dengan menggunakan
kuesioner sebagai instrumen. Peneliti memperoleh
responden sebanyak 235 orang mahasiswa yang
dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan jenjang
pendidikan yang ditempuh, yaitu mahasiswa S1
197 orang dan mahasiswa S2 38 orang. Peneliti
menggunakan uji beda Mann-Whitney dalam uji
hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mahasiswa telah memiliki persepsi positif, yaitu
penolakan terhadap praktik-praktik kecurangan
akademik. Dari hasil uji hipotesis ditemukan tidak
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap lima
dari enam variabel yang diuji, dengan kata lain
tidak terdapat perbedaan persepsi terhadap
praktik-praktik kecurangan akademik antara
mahasiswa S1 dan S2. Secara lebih detail, dapat
diketahui persepsi positif diperoleh prosentase
yang lebih besar (meskipun tidak signifikan) dari
mahasiswa akuntansi yang sedang menempuh
jenjang pendidikan S2. Namun disayangkan,
meskipun telah memiliki persepsi yang positif,
90% responden mengaku pernah melakukan
tindak kecurangan akademik.
Kata Kunci: Persepsi, kecurangan akademik
(academic fraud), mahasiswa
akuntansi
bagaimana persepsi mahasiswa terhadap praktik-
praktik kecurangan akademik (academic fraud)
dan mengetahui apakah terdapat perbedaan
persepsi terhadap praktik-praktik kecurangan
akademik antara mahasiswa akuntansi ditinjau dari
jenjang pendidikan mahasiswa S1 dan S2.
Penelitian ini dilakukan di Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya, Malang. Jenis penelitian ini termasuk
dalam penelitian deskriptif dengan menggunakan
kuesioner sebagai instrumen. Peneliti memperoleh
responden sebanyak 235 orang mahasiswa yang
dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan jenjang
pendidikan yang ditempuh, yaitu mahasiswa S1
197 orang dan mahasiswa S2 38 orang. Peneliti
menggunakan uji beda Mann-Whitney dalam uji
hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mahasiswa telah memiliki persepsi positif, yaitu
penolakan terhadap praktik-praktik kecurangan
akademik. Dari hasil uji hipotesis ditemukan tidak
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap lima
dari enam variabel yang diuji, dengan kata lain
tidak terdapat perbedaan persepsi terhadap
praktik-praktik kecurangan akademik antara
mahasiswa S1 dan S2. Secara lebih detail, dapat
diketahui persepsi positif diperoleh prosentase
yang lebih besar (meskipun tidak signifikan) dari
mahasiswa akuntansi yang sedang menempuh
jenjang pendidikan S2. Namun disayangkan,
meskipun telah memiliki persepsi yang positif,
90% responden mengaku pernah melakukan
tindak kecurangan akademik.
Kata Kunci: Persepsi, kecurangan akademik
(academic fraud), mahasiswa
akuntansi
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.