ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI (’STUDI PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN PT INDOSAT TBK TAHUN 2011-2013)

Simon Budiprayitno, Toto Rahardjo

Abstract


Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan pada PT Telkom diukur dengan metode EVA dan MVA,  untuk  mengetahui kinerja keuangan pada PT Indosat diukur ditinjau dari EVA dan MVA dan Untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan mana yang lebih baik diantara PT Telkom dan PT Indosat ditinjau dari metode EVA dan MVA. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yaitu dengan cara mendokumentasikan data dari perusahaan yang diteliti yaitu dengan mencari dan mengumpulkan data-data dari Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berada di Universitas Brawijaya Fakultas Ekonomi. Data yang dikumpulkan berupa laporan keuangan PT Telkom dan PT Indosat. Penelitian ini juga menggunakan studi pustaka yaitu melakukan telaah, eksplorasi, dan mengkaji berbagai literatur pustaka yang relevan dalam penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini akan dilakukan perhitungan terhadap EVA dan MVA yang diperoleh dari laporan keuangan PT Telkom dan PT Indosat yang berlaku 3 tahun terakhir, dan kemudian membandingkan kinerja kedua perusahaan yang diperoleh dari analisis tersebut. EVA adalah salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan. EVA merupakan indikator tentang adanya perubahan nilai dari suatu investasi. Berdasarkan hasil perhitungan EVA, biaya modal (WACC) merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan karena semakin besar biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan maka semakin menurun kinerja keuangan perusahaan tersebut. PT Telkom dan PT Indosat harus mengefisienkan biaya modal yang mereka keluarkan agar laba yang dihasilkan dapat memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. PT Telkom dan PT Indosat juga harus mampu menghasilkan laba (NOPAT) yang tinggi agar laba yang dihasilkan lebih tinggi daripada biaya modal yang dikeluarkan sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. MVA merupakan selisih antara nilai pasar dan modal yang diinvestasikan. Apabila pasar menghargai perusahaan itu melebihi nilai modal yang diinvestasikan, berarti manajemen telah menciptakan nilai bagi pemegang sahamnya. Sebaliknya, apabila harga pasar lebih rendah dari pada nilai modal yang diinvestasikan, dapat disimpulkan bahwa manajemen tidak mampu menciptakan nilai tambah. PT Telkom dan PT Indosat harus mengefisienkan biaya modal yang mereka investasikan karena apabila biaya modal lebih tinggi daripada nilai pasar ekuitas perusahaan maka dapat disimpulkan bahwa manajemen tidak mampu menciptakan nilai tambah. Begitu juga sebaliknya, apabila nilai pasar ekuitas perusahaan lebih tinggi daripada biaya modal yang diinvestasikan maka dapat disimpulkan bahwa manajemen mampu menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.

Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Economic Value Added, Market Value Added.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.