ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH BANK: STUDI PADA PEKERJA DAN WIRAUSAHA DI KOTA MALANG

Aris Sulistiono SE

Abstract


Indonesia memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan industri keuangan syraih. Pertama, dikarenakan jumlah penduduknya. Menurut Badan Pusat Statistik (2010) jumlah penduduk Islam di Indonesia sebanyak 207.176.162 jiwa dan menjadikan penduduk Islam terbanyak di dunia. Seharusnya, masyarakat Indonesia hanya boleh megonsumsi barang yang mengandung unsur thoyyibat dan rizq. Mengingat agama merupakan salah satu hal yang mempengaruhi perilaku konsumen (Sumarwan, 2015). Hoetoro (2018) menjelaskan bahwa Rizq adalah pemberian Illahi dan Thoyyibat artinya sesuai dengan etika Islam berarti tidak mengandung unsur riba, gharar, masyhir, dan haram. Kemudian, menurut Islamic Finance Development Report (2018), Dari sisi regulasi, Indonesia termasuk ke dalam kategori Strong Regulatory Landscape. Masih dalam dokumen yang sama, Indonesia pernah menempati urutan ke 3 pada kategori Pendidikan Keuangan Islam di tahun 2017. Selanjutnyan, pernah berada ditingkat ke 2 untuk kategori Penelitian di rentang waktu 2015 sampai 2017. Namun, pada realitanya pengguna bank syariah di Indonesia masih rendah. Menurut Snapshot Perbankan Syariah Indonesia pada Maret 2019, bank syariah memiliki pangsa pasar sebesar 5,94% dengan komposisi bank umum syariah 64,62%, unit usaha syariah 32,86%, dan bank pembiayaan rakyat syariah 2,52%. Rendahnya pengguna bank syariah juga dapat dilihat dari jumlah rekening bank syariah yang digunakan. Per Juli 2019, jumlah rekening pada bank syariah sebanyak 30.663.585 rekening. Dengan rincian jumlah rekening bank umum syariah sebanyak 25.615.145 rekening dan 5.048.440 rekening pada unit usaha syariah. Fenomena ini membuat Indonesia berada di posisi ke 8 dalam kategori Keuangan Islam dengan Aset Terbesar di dunia. Masih kalah jauh bila dibanding Malaysia dan Iran yang masing-masing berada di posisi ke 3 dan ke 1 (State of Global Islamic Economy Report, 2018). Rendahnya pengguna bank syariah mengindikasikan bahwa produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah masih belum sesuai dengan selera masyarakat Indonesia. Maka dari itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui perilaku konsumen dalam memilih bank. Variabel yang diduga memiliki hubungan dengan perilaku konsumen dalam menggunakan bank konvensional dan syariah adalah pendapatan, harga, motivasi, kualitas layanan, dan pengetahuan konsumen. Tujuan dari penelitian ini yang pertama mencari tahu hubungan antara variabel pendapatan, harga, motivasi, kualitas layanan, dan pengetahuan konsumen dengan memilih bank syariah. Kedua, mencari tahu hubungan antara variabel pendapatan, harga, motivasi, kualitas layanan, dan pengetahuan konsumen dengan memilih bank konvensional. Kata kunci: memilih bank, perilaku konsumen, perbankan, analisis korelasi rank spearman. A. PENDAHULUAN Eksistensi sebuah negara di dunia internasional salah satunya bisa dilihat dari keberhasilannya

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.